Jakarta (ANTARA) - Obat sebenarnya racun dan cara terbaik menghilangkan rasa sakit adalah dengan beristirahat yang cukup, kata Kepala Bidang Informasi Keracunan Badan Pengawas Obat dan Makanan Tri Asti Inariani.
"Tidur dan beristirahat merupakan terapi farmakologis yang sebaiknya dilakukan saat terserang penyakit. Obat hanya boleh digunakan saat benar-benar dibutuhkan," katanya dalam acara diskusi di kantor BPOM Jakarta, Selasa.
Sakit yang diderita, kata dia, sebenarnya adalah respon tubuh karena masuknya benda-benda asing ke dalam tubuh.
Dia juga mengatakan bahwa obat bersifat individu, artinya tidak semua orang cocok dengan obat tertentu sehingga responnya terhadap obat juga berbeda.
"Misalnya ketika seseorang meminum obat dan langsung sembuh, belum tentu orang lain juga bisa langsung sembuh dengan obat yang sama," kata dia.
Efek obat, menurut dia, juga bisa tidak maksimal jika kadar dan takarannya tidak sesuai dengan dosis yang tepat.
"Obat sirup untuk anak, biasanya, seringkali diberikan dengan takaran yang salah," katanya.
Menurut dia, banyak orang yang tidak menggunakan sendok takar yang disediakan tetapi malah menggunakan sendok makan biasa. Padahal, selain ukuran yang berbeda, takarannya pun akan berbeda.
"Jadi wajar jika efek obat berbeda karena takaran yang berbeda menimbulkan efek yang berbeda pula," katanya.
(sumber:antaranews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar